Kini, salah satu dari lima bintang terbaik itu memilih pergi.
Ia lebih memilih untuk meredupkan cahayanya, menyatu dengan hamparan hitam selimut semesta.
Dengan begitu, empat bintang lain dapat menikmati kebahagiaan yang
murni. Meski mereka tahu, bahwa kebahagiaan yang terhampar luas
merupakan bagian dari pengorbanan salah satu dari mereka.
Entah rasa persaudaraannya telah musnah atau apa, mereka sama sekali tak
memperdulikan bintang yang telah hilang dalam kegelapan itu.
Jangankan peduli, mencari pun tidak. Mungkin, sejak awal mereka memang tak menganggap bintang itu ada.
Sementara itu, di dalam hamparan selimut hitam, Bintang Mungil itu meringkuk dalam kegelapan.
Untung saja ia tidak tahu apa yang diperbuat oleh keempat saudaranya tanpanya.
Jika ia tahu, entah apa yang terjadi pada keempat bintang tersebut.
Kala dihampiri oleh sosok yang telah termakan oleh rayuan Dewi Kegelapan, hal itu tentu bukan lagi hal kecil yang mampu dilawan.
Satu-satunya yang mampu meluruhkan kegelapan yang terdalam mungkin ialah apa yang kepingan insan panggil dengan 'cinta'.
Namun, bila ia tak memiliki seorang pun yang melindunginya, ia bisa apa?
Ya, tak ada yang bisa ia lakukan. Kecuali ia bisa melawan kegelapan yang telah memakan tubuhnya seorang diri.
good
BalasHapus